Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Tiga Bulan Jelang Lebaran, Penjahit Pakaian Di Garut Sudah Kebanjiran Orderan

Mejelang lebaran biasanya orang selalu emebeli baju dan pakain baru. Kebiasan ini membuat toko pakaian omsetnya naik begitu ppedat. Berkaitan dengan hal tersebut ada juga orang yang memesan pakain baru kepada tukang jahit. Meski Ramadhan masih dua bulan, apalagi lebaran juga terhitung tiga bulan lagi, tetapi orderan baju untuk lebaran sudah banyak diterima tukang jahit di Kota Garut. Para penjahit pakaian pun mengaku kewalahan, dan lebih memilih menutup orderan untuk jahit baju lebaran.


Edih salah satu penjahit rumahan yang berada di Jalan Pemabnguan mengaku sudah mulai banjir orderan walapun lebaran masih tinggal tiga bulan lagi. "Alhamdulillah sekarang, orderan buat baju untuk lebaran penuh, sampai kewalahan bahkan harus tambah pegawai lagi," kata Edih kepada Garut Pisan.

Senada dengan Elit Tailor, penjahit rumahan yang beralamat di Pembanguan,  juga mengaku saat ini banyak pesanan untuk membuat baju lebaran. Menurut Serik, hal ini dikarenakan kebanyakan para orderan takut membutuhkan waktu lama dalam proses pembuatan sehingga dilakukan jauh-jauh hari.

"Biasa puncaknya saat bulan puasa. Namun sekarang sudah banyak juga orang yang order menjahit pakaian.Mereka kebanyakan takut tidak selesai pakaiannya oleh penjahit. Terlebih lagi untuk mereka yang pesan pakaian seragam untuk satu keluarga," ujar Elit.

Meskipun sudah banyak yang order jahitan untuk baju lebaran, Serik tetap memberikan saran kepada konsumennya untuk melakukan pemesanan jauh-jauh hari. Mengingat banyaknya konsumen menjahit baju design sendiri dan juga teliti dengan bahan. Misalnya, jika ingin membeli bahan, sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan trend tahun ini.

"Kalau bisa ordernya jauh-jauh hari, hal itu biasa bagi para pejahit tentunya, selain itu juga, untuk bahannya agar lebih teliti," singkat Serik.

Post a Comment for "Tiga Bulan Jelang Lebaran, Penjahit Pakaian Di Garut Sudah Kebanjiran Orderan"