Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Sinatorium Ngamplang Peningglan Kolonial Belanda

Ngamplang merupakan resort wisata yang ada di Kabupaten Garut dan merupakan peninggalan kolonial Belanda. Ngamplang dahulunya pernah dikunjungi oleh Charlie Chaplin, Ratu Belanda, Perdana Mentri Prancis Georges Clemanceau, pada tahun 1930-an, Raja Leopold dari Belgia dan permaisurinya Astrid tahun 1928, dan yang terakhir adalah penyanyi asal Jerman, Ranate Muller dan Hans Albers dan orang-orang penting lainnya. Saat ini Ngamplang dijadikan sebagi Golf Course 9 Hole yang dijadikan tempat rekreasi oleh masyarakat Garut dengan latar depan Farut kota dan latar belakang Gunung Cikuray. Landsacape yang berbukit-bukit dengam hamparan permadani ramput yang hijau disertai beberapa pohon yang rindang dan pemandangan kota Garut membuat Ngamplang menjadi tempat tujuan rekreasi keluarga.


Ngamplang merupakan salah satu tempat wisata yang memiliki daya tarik tersendiri serta kerap dikunjungi para pelancong. Bukan hanya dihari libur, pada hari-hari biasa Ngamplang juga selalu disinggahi banyak orang. Mungkin karena gratis jadi selalu banyak pengunjung. Diantara pengunjung-pengunjung tersebut di dominasi oleh para remaja, anak sekolah dan para keluarga. Banyak orang yang memanfaatkan tempat ini sebagai tempat untuk beristirahat, cuci mata, jalan-jalan, bersantai sambil menikmati pemandangan dengan udara pegunungan yang sejuk. Tak seikit juga para pengunjung itu adalah para pengendara mobil dan motor yang sedang melakun perjalanan kemudia singgah di Ngamplang ini.


Terletak di Desa Ngamplang Kecamatan Cilawu tepatnya di jalan Raya Garut-Tasik Km 7, sobat bisa menggunakan angkutan umum angkot berwarna putih biru dari terminal Garut dengan jurusan Term Guntur-Cilawu dengan tarif Rp. 5000/ orang. Kalo sobat berkunjung ke Garut, masukan juga Ngamplang ke daftar liburan sobat adventure dan jangn lupa ajak teman-teman dan keluarga sekalin sambil membawa nasi tembelnya juga karena makan nasi timbel rame-rame bersama orang terdekat di alam terbuka memberi kesan tersendiri. Hal ini pula yang banyak dilakukan para pengunjung di Ngamplang.

Ada hotel penginapan yang berjumlah 20 buah dan terdiri dari 12 kamar standar room di lantai bawah dengan tarif Rp. 120.000/ malam dan 8 kamar suite room dilantai atas dengan tariff Rp. 150.000/ malam, arena adu domba, pedagang makanan dan minuman, beberapa pohon besar dan menara mercusuar tua dan tempat parkir yang cukup luas. Waktu yang paling tepat untuk menujungi Sinatorium Ngamplang yaitu seperti saat ini yaitu musim hujan karena di musim kemarau rumputnya tidak hujau alias kuning kekeringan, tentunya berkunjung pada saat cuacanya cerah dan tidak hujan. Oh ia lupa, di jalan raya dekat pintu gerbang juga ada penjual jagung bakar yang bisa di nikmati sekaligus menjadi teman dalam petualangan sobat adventure dalam menjelajahi Sinatorium Ngamplang.

Post a Comment for "Sinatorium Ngamplang Peningglan Kolonial Belanda"