Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tanah

Belakangan ini, cara budidaya ikan lele mulai digandrungi oleh para masyarakat karena memiliki prospek yang cukup menggiurkan. Hal ini disebabkan pangsa pasar terhadap lele notabene mengalami peningkatan yang signifikan. Mengingat di masa kini, konsumsi masyarakat akan lele juga mengalami peningkatan, bahkan di warung makan hingga restoran pun mulai melirik bahan dasar lele sebagai menu makanannya.

Cara ternak lele sebenarnya didasarkan pada segmen Usaha Lele yang dinginkannya, apakah ingin segmen pembenihan atau segmen pembesaran. Segmen pembenihan dalam beternak lele memiliki tujuan untuk menghasilkan ikan lele berkualitas agar mampu menghasilkan bibit ikan lele terbaik. Sedangkan untuk segmen pembesaran sendiri bertujuan untuk menghasilkan lele berkualitas baik yang siap untuk dikonsumsi.

Pada dasarnya, bisnis ikan lele ini sangatlah mudah, namun memerlukan adanya ketelatenan dan perhatian khusus. Hal pertama yang harus Anda lakukan ialah penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele. Kolam untuk budidaya ikan lele sendiri memiliki beberapa tipe, dimana tiap tipenya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Tipe-tipe kolam untuk budidaya ikan lele diantaranya kolam semen, kolam terpal, kolam tanah, jaring apung dan keramba.

Pada dasarnya, kolam-kolam tersebut memang sangat cocok untuk budidaya ikan lele, namun sebaiknya Anda memilih tipe kolam yang sesuai dengan kondisi Anda, baik dari kondisi lingkungan atau pun sumber dana yang Anda miliki. Jika menengok para peternak ikan, biasanya tipe kolam tanah lah yang sangat sering digunakan. Dalam menyiapkan kolam sebagai cara budidaya ikan lele ini, ada beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan, yakni :

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan untuk mempersiapkan kolam tanah ialah mengeringkan kolam terlebih dahulu. Waktu pengeringan terbaik ialah antara 3 hingga 7 hari, dimana hal tersebut tergantung dari panas tidaknya sinar matahari. Jika permukaan tanah telah mengalami retak, maka ini menjadi suatu patokan bahwa tanah telah cukup kering.

Setelah benar-benar kering, permukaan tanah yang akan dijadikan kolam ini dibajak atau dibalik dengan menggunakan cangkul. Tujuan utama pembajakan ini ialah untuk memperbaiki struktur tanah agar lebih gembur, serta menghilangkan gas beracun yang terdapat di dalam tanah. Dalam hal ini, angkat dan buanglah lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Hal tersebut disebabkan lapisan tersebut memiliki bau busuk yang cukup menyengat karena memiliki kandungan amonia dan hidrogen sulfida.

Langkah selanjutnya ialah melakukan pengapuran, yakni menebarkan kapur di permukaan dasar kolam secara merata. Jenis kapur yang paling banyak digunakan ialah dolomit atau kapur tohor. Setelah ditebari oleh kapur, baliklah tanah tersebut agar kapur dapat meresap secara sempurna hingga ke bagian dalam.

Dosis pengapuran yang tepat ini ialah antara 250 hingga 750 gram per meter perseginya, dimana hal tersebut tergantung dari keasamaan dari suatu tanah yang Anda gunakan untuk kolam ikan. Jika tanah tersebut memiliki keasaman yang cukup tinggi, maka kapur barus yang dibutuhkannya pun harus tinggi pula.

Setelah pengapuran, hal yang perlu Anda lakukan ialah pemupukan. Langkah pemupukan terbaik untuk cara budidaya ikan lele ialah menggunakan pupuk organik yang telah dikombinasikan dengan urea dan TSP. Dimana jenis pupuk yang sangat baik untuk melakukan pemupukan kolam ikan lele ialah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dimana banyak pupuk kompos yang perlu diberikan ialah sekitar 250 hingga 500 gram tiap meter perseginya, sedangkan untuk pupuk ureanya sendiri ialah 15 gram dan 10 gram TSP untuk tiap meter perseginya.

Hal selanjutnya yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan kolam ikan lele ialah mengatur ketinggian air yang ideal. Usai dipupuk, kolam diisi air hingga mencapai batas 30 hingga 40 cm dan biarkanlah ia terkena sinar matahari selama kurun waktu satu minggu. Setelah satu minggu, benih ikan lele pun telah siap untuk ditaburkan.Setelah kolam ikan lele telah dipersiapkan dengan baik, cara ternak lele yang baik dan benar selanjutnya ialah melakukan pemilihan benih ikan lele. Hal ini merupakan langkah yang terbilang sangat penting karena berhasil tidaknya budidaya ikan lele ditentukan dari kualitas benih yang ditaburkannya.

Salah satu jenis ikan lele yang memiliki kualitas baik ialah ternak lele sangkuriang. Ikan lele Sangkuriang sendiri merupakan hasil perbaikan dari Ikan Lele Dumbo yang sempat populer sebelumnya. Untuk memperoleh benih ikan ini, Anda dapat mendapatkannya dengan cara membeli ke toko-toko yang telah populer atau dapat melakukan pembenihan sendiri.

Benih ikan lele terbaik tentunya harus benih yang kesehatannya telah teruji dengan baik. Dimana benih yang sehat tersebut memiliki gerakan yang lincah, tidak memiliki luka di permukaan tubuhnya, serta terhindar dari berbagai penyakit. Tidak hanya itu, benih ikan lele yang bagus dapat dilihat dari gerakan renangnya yang normal. Jika benih tersebut memang bagus, maka ketika ditempatkan di arus air ia dapat bertahan dan berenang dengan baik meskipun melawan arah arus air.

Pada umumnya, ukuran benih untuk cara bibit lele cepat besar yang baik ialah yang memiliki panjang antara 5 hingga 7 cm. Untuk memperoleh hasil terbaik, taburkanlah benih ikan lele dengan kepadatan sekitar 200 hingga 400 ekor tiap meter perseginya. Jika kualitas air kolam tersebut semakin membaik, maka jumlah benih yang perlu ditebar pun bisa lebih banyak.

Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan ialah mengenai pakan. Pakan untuk budidaya ikan lele banyak tersedia di pasaran dengan merk dan harga yang beragam, namun harga pakan ikan lele biaya yang perlu dikeluarkan untuk hal ini cenderung cukup besar. Pakan ikan lele berkualitas baik sendiri ialah pakan yang menyuguhkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu.

Semakin kecil nilai yang FCR yang dimiliki pakan, maka semakin tinggi pula kualitas pakan tersebut. Untuk meminimalisir pengeluaran biaya untuk pakan, sebaiknya Anda menerapkan keseimbangan antara pemberian pakan utama dan pakan tambahan. Pakan tambahan untuk ikan lele sendiri dapat berupa ikan rucah, limbah ayam dan keong mas yang diolah tersebut dahulu.

Cara budidaya ikan lele yang tak kalah pentingnya ialah pengelolaan air. Selain memberikan pakan terbaik, Anda juga harus senantiasa menjaga kualitas dan kuantitas dari air kolam tersebut. Pasalnya, biasanya sisa pakan yang tidak habis akan tertimbun di dasar kolam yang nantinya akan memunculkan gas kurang sedap, yakni gas amonia atau hidrogen sulfida. Jika telah menemui hal ini, sebaiknya Anda segera membuang sepertiga air pada bagian bawahnya kemudian isilah kembali dengan air yang baru.

Hampir seperti budidaya lainnya, cara budidaya ikan lele ini juga harus memperhatikan pengendalian hama dan penyakit. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat ikan lele sendiri memang sangat rentan terserang hama predator, contohnya burung, ular, linsang, sero dan musang air. Tidak hanya itu, ikan mujair pun menjadi salah satu hama pesaingnya.

Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat memasangkan saringan atau jaring-jaring pada jalan masuk dan keluar air di sekeliling kolam. Pada dasarnya, penyakit yang menyerang pada ikan lele ini biasa berasal dari bakteri, virus dan protozoa, dimana ketiganya sangat berisiko menimbulkan penyakit yang mematikan. Ada pun akibat yang ditimbulkan dari ketiga mikroorganisme tersebut ialah perut kembung, bintik putih dan luka pada bagian ekor dan kepala.

Panen budidaya ikan lele adalah hal yang ditunggu-tunggu dalam cara budidaya ikan lele. Ikan lele yang tiap kilogramnya telah memuat ukuran 9 hingga 12 ekor, maka sudah waktunya untuk dipanen. Dimana ukuran tersebut dapat diperoleh dalam proses budidaya antara 2,5 hingga 3,5 bulan yang berasal dari benih yang memiliki ukuran antara 5 hingga 7 cm.

Tepat satu hari sebelum dipanen, sebaiknya Anda tidak memberikan pakan apa pun untuk lele tersebut. Hal tersebut bertujuan agar ia tidak membuang kotorannya ketika dipanen. Ketika dipanen, lakukan pula sortasi untuk memisahkan lele berdasarkan ukuran yang dimilikinya. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat pemisahan lele berdasarkan ukuran akan sangat berdampak terhadap harga yang ditawarkannya.

Post a Comment for "Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tanah"